Petani Perlu Mengetahui Manfaat Jamur Mikoriza Untuk Tanah Dan Tanamannya

Daftar Isi
Wongtani.net- Kali ini kita akan coba bahas tentang jamur mikoriza lur, ternyata sejak 460 juta tahun yang lalu tanaman dan jamur mikoriza telah melakukan symbiosis mutualisme, yaitu dengan membentuk ikatan yang saling menguntungkan satu sama lain. Dengan adanya interaksi ini menjadikan tanaman dapat bertahan hidup dengan baik di permukaan tanah. Bahkan jumlah varietas tanaman yang bersimbiosis dengan jamur mikoriza tersebut mencapai 90%. Sangat luar biasa ni jamur lur...  Apa Si Jamur Mikoriza ?   Mikriza berasal dari bahasa yunani ( fungus = Jamur )   dan ( rhiza = akar ).     Mikoriza atau nama lainya adalah Mycorrhizal merupakan salah satu jenis jamur penghuni tanah yang bentuknya seperti jaringan benang halus.     Ternyata lur...Jamur Mikoriza ini menghasilkan mycelia,   Apa si Mycelia ? Mycelia yaitu serabut halus yang berfungsi sebagai penghubung antara akar tanaman yang satu dengan akar lainnya.   Jamur mikoriza juga menjadi bagian perpanjangan dari sistem perakaran tanaman. Sehingga unsur hara makro dan mikro yang tersimpan jauh di dalam tanah dapat dijangkau dan diserap.    Apa Akibat Jika Jamur Mikoriza Berkurang? Mikoriza bisa berkurang jumlahnya jika aktifitas pertanian konvensional seperti membajak tanah, penggunaan pupuk kimia sintetis dalam dosis tinggi, serta obat-obatan kimia seperti fungisida, herbisida dan pestisida terus dan terus dilakukan tanpa dibarengi keseimbangan organik didalamnya.   Tidak jarang ditemui lahan pertanian yang kondisi permukaan tanahnya cepat mengering. Bahkan ketika digali tekstur tanah bagian dalamnya pun sangat keras dan tidak berongga sama sekali.    Di samping itu meskipun dosis penggunaan pupuk kimia sintetis terus ditambah, produktifitas tanamannya pun tidak berubah secara signifikan.   Tanah pertanian yang terus berkurang kesuburannya itu akan mengakibatkan tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik, sehingga lebih mudah terserang penyakit.    Belum lagi banyak hama atau OPT yang telah resisten terhadap obat-obatan pestisida dan insektisida, yang dapat mengakibatkan resiko gagal panen pada pertanian konvensional lebih besar lagi.   Cara Mengembalikan dan Menjaga Jamur mikoriza dalam tanah?  Jamur mikoriza pada dasarnya memang dapat tumbuh dengan baik di lahan yang tidak terlalu banyak mengalami aktifitas pengolahan tanah menggunakan alat berat dan sejenisnya.    Contohnya seperti hutan - hutan hujan tropis khususnya di Indonesia yang belum dijamah sama sekali oleh manusia.     Walaupun disana tidak ada aktifitas pengolahan tanah seperti membajak atau membalik tanah, namun semakin lama kondisi tanahnya justru semakin subur.   Nah, di situlah peran jamur #mikoriza dan mikroorganisme lainnya dalam menjaga dan mengolah tanah secara harmonis dengan sangat baik.    Mikoriza dan mikroorganisme akan bekerja dalam membantu proses pengomposan bahan organik, serta mengikat partikel tanah supaya porositasnya dapat meningkat.   Beberapa langkah yang bisa dilakukan supaya mikoriza dapat tumbuh dengan baik diantaranya;  Mengurangi aktifitas membajak atau membalik tanah setiap musim tanam Rutin melakukan rotasi tanaman  Pemberian pupuk organik dalam jumlah besar baik yang terbuat dari fermentasi kotoran ternak maupun sisa tanaman Pemberian pupuk hayati jamur mikoriza arbuskula pada media tanam pembibitan sayuran atau buah yang akan ditanam Tutup permukaan tanah dengan menggunaan mulsa dari sisa-sisa tanaman seperti jerami padi Hentikan penggunaan obat-obatan kimia sintetis seperti herbisida, fungisida, pestisida dan insektisida Kurangi dosis pupuk sintetis yang diaplikasikan ke tanaman Jangan menanam sawi-sawian atau sayuran dari keluarga Brassica secara terus menerus Peran Jamur Mikoriza Sebagai Perantara Pencegah Hama dan Penyakit Tanaman Tanaman yang terhubung dalam jaringan filamen jamur mikoriza akan memiliki kemampuan dalam mengaktifkan senyawa kimia ketika terdapat ancaman berupa serangan hama maupun penyakit.     Mekanisme pertahanan diri tersebut hanya dimiliki oleh sekelompok tanaman yang bersimbiosis dengan jamur mikoriza.   Hal ini berbeda dengan tanah yang kurang subur dan sedikit mengandung jamur mikoriza. Tanaman yang hidup di tanah tersebut tidak memiliki kemampuan untuk mengaktifkan mekanisme pertahanan diri.    Sehingga untuk mendalikan serangan hama dan penyakit diperlukan bantuan manusia berupa penggunaan obat-obatan kimia.   Mikoriza Sebagai Penyedia Nutrisi   Sepanjang hidupnya tanaman membutuhkan nutrisi berupa unsur hara makro dan mikro.     Mulai dari NPK, kalsium, boron, zinc dan besi. Sebenarnya unsur hara tersebut banyak tersimpan di dalam tanah. Namun hanya sebagian kecil yang dalam kondisi terlarut dan dapat diserap oleh akar tanaman.    Sebagian besar lainnya terikat dengan dan terkunci oleh mineral tanah sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh akar tanaman.     Jamur Mikoriza melalui filamen dan hyfanya yang panjang dan tipis akan merombak unsur hara makro yang terikat dengan tanah tersebut supaya dapat diserap oleh tanaman. Khususnya unsur hara makro Phosphor dan Kalium yang kebanyakan terikat permanen dengan mineral tanah.   Sebagai gantinya jamur mikoriza mendapatkan nutrisi berupa karbohidrat atau gula sebesar 10-30% yang dihasilkan dari proses fotosintesis oleh tanaman.    Bagaimana Si Cara Jamur Mikoriza Menyuburkan Tanah?  Leonardo da Vinci pernah berpesan “supaya dapat menjadi petani sukses salah satu yang harus dipahami adalah sifat alami tanah”.     Dan ternyata memang kunci supaya tanaman dapat tumbuh dengan sehat dan produksi buahnya optimal bukanlah seberapa banyak pupuk yang diberikan, melainkan seberapa subur tanah tempatnya tumbuh.   Di mana ciri dari tanah yang subur antara lain: berwarna coklat kehitaman, lembab, terdapat banyak rongga, serta terdapat serabut putih yang tak lain adalah hifa atau jamur mikoriza yang mengikat partikel tanah.     Tanah dengan ciri tersebut dapat dipastikan memiliki kandungan bahan organik yang cukup tinggi.   Keberadaan jamur mikoriza tersebut juga dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air. Ketika partikel tanah saling terikat dengan baik, maka saat ada angin kencang ataupun turun hujan tidak akan terjadi erosi tanah.    Begitu pula ketika memasuki musim kemarau panjang dan tidak turun hujan. Jamur mikoriza akan menjaga kelembaban tanah sekaligus menyediakan nutrisi siap serap bagi akar tanaman.    Hasilnya tanaman yang bersimbiosis dengan jamur mikoriza dapat hidup dengan baik selama musim kemarau dibandingkan dengan tanaman yang tidak bersimboisis dengan jamur mikoriza.   Untuk itu kita harus menjaga keberadaan mikoriza di dalam tanah. Dengan harapan aktifitas pertanian yang dilakukan dapat memberikan keuntungan berlipat baik dari segi ekonomi maupun kesehatan lingkungan.
jamur mikoriza - sumber - wikimedia

Wongtani.net- Kali ini kita akan coba bahas tentang jamur mikoriza lur, ternyata sejak 460 juta tahun yang lalu tanaman dan jamur mikoriza telah melakukan symbiosis mutualisme, yaitu dengan membentuk ikatan yang saling menguntungkan satu sama lain. Dengan adanya interaksi ini menjadikan tanaman dapat bertahan hidup dengan baik di permukaan tanah. Bahkan jumlah varietas tanaman yang bersimbiosis dengan jamur mikoriza tersebut mencapai 90%. Sangat luar biasa ni jamur lur...


Apa Si Jamur Mikoriza ? 


Mikriza berasal dari bahasa yunani ( fungus = Jamur ) 
dan ( rhiza = akar ).

Mikoriza atau nama lainya adalah Mycorrhizal merupakan salah satu jenis jamur penghuni tanah yang bentuknya seperti jaringan benang halus. 

Ternyata lur...Jamur Mikoriza ini menghasilkan mycelia
Apa si Mycelia ? Mycelia yaitu serabut halus yang berfungsi sebagai penghubung antara akar tanaman yang satu dengan akar lainnya.

Jamur mikoriza juga menjadi bagian perpanjangan dari sistem perakaran tanaman. Sehingga unsur hara makro dan mikro yang tersimpan jauh di dalam tanah dapat dijangkau dan diserap.


Apa Akibat Jika Jamur Mikoriza Berkurang?

Mikoriza bisa berkurang jumlahnya jika aktifitas pertanian konvensional seperti membajak tanah, penggunaan pupuk kimia sintetis dalam dosis tinggi, serta obat-obatan kimia seperti fungisida, herbisida dan pestisida terus dan terus dilakukan tanpa dibarengi keseimbangan organik didalamnya.

Tidak jarang ditemui lahan pertanian yang kondisi permukaan tanahnya cepat mengering. Bahkan ketika digali tekstur tanah bagian dalamnya pun sangat keras dan tidak berongga sama sekali. 


Di samping itu meskipun dosis penggunaan pupuk kimia sintetis terus ditambah, produktifitas tanamannya pun tidak berubah secara signifikan.

Tanah pertanian yang terus berkurang kesuburannya itu akan mengakibatkan tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik, sehingga lebih mudah terserang penyakit. 


Belum lagi banyak hama atau OPT yang telah resisten terhadap obat-obatan pestisida dan insektisida, yang dapat mengakibatkan resiko gagal panen pada pertanian konvensional lebih besar lagi.


Cara Mengembalikan dan Menjaga Jamur mikoriza dalam tanah?


Jamur mikoriza pada dasarnya memang dapat tumbuh dengan baik di lahan yang tidak terlalu banyak mengalami aktifitas pengolahan tanah menggunakan alat berat dan sejenisnya. 

Contohnya seperti hutan - hutan hujan tropis khususnya di Indonesia yang belum dijamah sama sekali oleh manusia. 


Walaupun disana tidak ada aktifitas pengolahan tanah seperti membajak atau membalik tanah, namun semakin lama kondisi tanahnya justru semakin subur.

Nah, di situlah peran jamur #mikoriza dan mikroorganisme lainnya dalam menjaga dan mengolah tanah secara harmonis dengan sangat baik. 


Mikoriza dan mikroorganisme akan bekerja dalam membantu proses pengomposan bahan organik, serta mengikat partikel tanah supaya porositasnya dapat meningkat.


Beberapa langkah yang bisa dilakukan supaya mikoriza dapat tumbuh dengan baik diantaranya;


  • Mengurangi aktifitas membajak atau membalik tanah setiap musim tanam
  • Rutin melakukan rotasi tanaman 
  • Pemberian pupuk organik dalam jumlah besar baik yang terbuat dari fermentasi kotoran ternak maupun sisa tanaman
  • Pemberian pupuk hayati jamur mikoriza arbuskula pada media tanam pembibitan sayuran atau buah yang akan ditanam
  • Tutup permukaan tanah dengan menggunaan mulsa dari sisa-sisa tanaman seperti jerami padi
  • Hentikan penggunaan obat-obatan kimia sintetis seperti herbisida, fungisida, pestisida dan insektisida
  • Kurangi dosis pupuk sintetis yang diaplikasikan ke tanaman
  • Jangan menanam sawi-sawian atau sayuran dari keluarga Brassica secara terus menerus

Peran Jamur Mikoriza Sebagai Perantara Pencegah Hama dan Penyakit Tanaman

Tanaman yang terhubung dalam jaringan filamen jamur mikoriza akan memiliki kemampuan dalam mengaktifkan senyawa kimia ketika terdapat ancaman berupa serangan hama maupun penyakit. 

Mekanisme pertahanan diri tersebut hanya dimiliki oleh sekelompok tanaman yang bersimbiosis dengan jamur mikoriza.

Hal ini berbeda dengan tanah yang kurang subur dan sedikit mengandung jamur mikoriza. Tanaman yang hidup di tanah tersebut tidak memiliki kemampuan untuk mengaktifkan mekanisme pertahanan diri. 


Sehingga untuk mendalikan serangan hama dan penyakit diperlukan bantuan manusia berupa penggunaan obat-obatan kimia.


Mikoriza Sebagai Penyedia Nutrisi 


Sepanjang hidupnya tanaman membutuhkan nutrisi berupa unsur hara makro dan mikro. 

Mulai dari NPK, kalsium, boron, zinc dan besi. Sebenarnya unsur hara tersebut banyak tersimpan di dalam tanah. Namun hanya sebagian kecil yang dalam kondisi terlarut dan dapat diserap oleh akar tanaman. 

Sebagian besar lainnya terikat dengan dan terkunci oleh mineral tanah sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh akar tanaman. 


Jamur Mikoriza melalui filamen dan hyfanya yang panjang dan tipis akan merombak unsur hara makro yang terikat dengan tanah tersebut supaya dapat diserap oleh tanaman. Khususnya unsur hara makro Phosphor dan Kalium yang kebanyakan terikat permanen dengan mineral tanah.

Sebagai gantinya jamur mikoriza mendapatkan nutrisi berupa karbohidrat atau gula sebesar 10-30% yang dihasilkan dari proses fotosintesis oleh tanaman. 


Bagaimana Si Cara Jamur Mikoriza Menyuburkan Tanah?


Leonardo da Vinci pernah berpesan “supaya dapat menjadi petani sukses salah satu yang harus dipahami adalah sifat alami tanah”. 

Dan ternyata memang kunci supaya tanaman dapat tumbuh dengan sehat dan produksi buahnya optimal bukanlah seberapa banyak pupuk yang diberikan, melainkan seberapa subur tanah tempatnya tumbuh.

Di mana ciri dari tanah yang subur antara lain: berwarna coklat kehitaman, lembab, terdapat banyak rongga, serta terdapat serabut putih yang tak lain adalah hifa atau jamur mikoriza yang mengikat partikel tanah. 


Tanah dengan ciri tersebut dapat dipastikan memiliki kandungan bahan organik yang cukup tinggi.

Keberadaan jamur mikoriza tersebut juga dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air. Ketika partikel tanah saling terikat dengan baik, maka saat ada angin kencang ataupun turun hujan tidak akan terjadi erosi tanah. 


Begitu pula ketika memasuki musim kemarau panjang dan tidak turun hujan. Jamur mikoriza akan menjaga kelembaban tanah sekaligus menyediakan nutrisi siap serap bagi akar tanaman. 


Hasilnya tanaman yang bersimbiosis dengan jamur mikoriza dapat hidup dengan baik selama musim kemarau dibandingkan dengan tanaman yang tidak bersimboisis dengan jamur mikoriza.


Untuk itu kita harus menjaga keberadaan mikoriza di dalam tanah. Dengan harapan aktifitas pertanian yang dilakukan dapat memberikan keuntungan berlipat baik dari segi ekonomi maupun kesehatan lingkungan.


Posting Komentar