cara budidaya cabai rawit hijau

Daftar Isi
Cara Budidaya Cabai Rawit HijauSource: bing.com

Pengenalan

Cabai rawit hijau adalah salah satu jenis cabai yang populer di Indonesia. Ukuran cabai rawit hijau lebih kecil dibandingkan dengan cabai merah, tetapi memiliki rasa dan aroma yang sama pedasnya. Tidak heran jika banyak petani yang tertarik untuk melakukan budidaya cabai rawit hijau karena permintaan pasar yang tinggi.

Ruang Lingkup Budidaya

Budidaya cabai rawit hijau bisa dilakukan di pekarangan rumah, lahan sawah, atau lahan yang tidak terpakai. Namun, sebelum memulai budidaya, perlu diperhatikan beberapa faktor seperti ketinggian tempat, intensitas cahaya, suhu udara, dan kualitas air.

Ketinggian Tempat

Cabai rawit hijau dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 1500 mdpl.

Intensitas Cahaya

Cabai rawit hijau membutuhkan sinar matahari yang cukup, minimal 6 jam per hari. Untuk itu, sebaiknya tanam cabai rawit hijau di lokasi yang terbuka.

Suhu Udara

Cabai rawit hijau tumbuh optimal pada suhu udara 25-30 derajat Celsius.

Kualitas Air

Air untuk menyirami tanaman cabai rawit hijau sebaiknya bersih dan tidak terlalu asin. Jika air terlalu asin, pemberian air bisa menimbulkan kerusakan pada akar tanaman.

Persiapan Lahan

Sebelum menanam cabai rawit hijau, persiapan lahan perlu dilakukan dengan benar agar tanah tidak mengandung hama atau penyakit. Berikut langkah-langkah persiapan lahan yang perlu dilakukan:

Pembersihan Lahan

Sebelum melakukan penanaman, bersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman yang sebelumnya tumbuh. Tanaman yang layu atau mati sebaiknya dibuang dan dibakar agar tidak menyebar hama atau penyakit.

Pembuatan Bedengan

Tanah dibuat bedengan dengan lebar 100 cm dan panjang sesuai dengan ukuran lahan yang tersedia. Ketinggian bedengan sekitar 20-30 cm dan jarak antar bedengan sekitar 30-40 cm untuk memudahkan aktivitas pengecekan.

Penambahan Pupuk Organik

Setelah bedengan terbentuk, tambahkan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang dengan proporsi 300 gram/m². Pupuk tersebut membantu memperbaiki struktur tanah dan kandungan gizi tanah sehingga tanaman cabai rawit hijau dapat tumbuh optimal.

Penanaman Cabai Rawit Hijau

Setelah persiapan lahan selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah menanam benih atau bibit cabai rawit hijau. Ada beberapa teknik penanaman yang dapat dilakukan, di antaranya:

Penanaman Bibit Cabai Rawit Hijau

Bibit cabai rawit hijau dapat ditanam dengan cara menanam langsung ke dalam pot atau langsung di bedengan. Jarak tanam sekitar 30-40 cm, dan dalam pembuatan lubang tanam, sebaiknya berikan pupuk cair dan campurkan dengan tanah.

Penanaman Benih Cabai Rawit Hijau

Benih cabai rawit hijau dapat dijadikan biji tanam dengan cara menyemai bibit terlebih dahulu. Cara ini lebih sulit karena membutuhkan perawatan yang ketat dan memerlukan waktu yang lebih lama sebelum bibit dapat ditanam.

Pemeliharaan Tanaman Cabai Rawit Hijau

Setelah menanam cabai rawit hijau, langkah selanjutnya adalah merawat tanaman agar dapat tumbuh optimal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

Penyiraman Tanaman

Cabai rawit hijau membutuhkan air yang cukup untuk membantu pertumbuhan tanaman. Sebaiknya siram tanaman 1-2 hari sekali, tergantung kondisi cuaca. Jangan terlalu sering menyiram atau air terlalu banyak karena akan merusak akar tanaman.

Pemberian Pupuk

Pemberian pupuk dapat dilakukan dua kali sebulan. Pupuk yang diberikan bisa pupuk organik atau pupuk NPK dengan kandungan nitrogen dan kalium yang tinggi untuk membantu pertumbuhan tanaman.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Cabai rawit hijau rentan terhadap serangan hama dan penyakit seperti kutu daun, ulat, hawar daun, dan antraknosa. Jika terjadi serangan, segera lakukan tindakan pengendalian dengan cara menyemprotkan insektisida atau fungisida yang tepat.

Panen Cabai Rawit Hijau

Cabai rawit hijau dapat dipanen pada umur 3-4 bulan, tergantung dari kondisi tanaman dan lingkungan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pastikan tanaman dalam kondisi sehat dan selalu dilakukan perawatan dengan benar.

Kegunaan Cabai Rawit Hijau

Cabai rawit hijau dapat digunakan sebagai bahan campuran sajian makanan seperti sambal dan sup. Selain itu, cabai rawit hijau juga dapat dijadikan bahan obat tradisional untuk mengobati sakit kepala dan flu.

FAQ

1. Apa penyebab cabai rawit hijau sulit tumbuh?

Penyebab cabai rawit hijau sulit tumbuh dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kelembaban udara yang rendah, terlalu banyak air saat penyiraman, atau tanah yang tidak subur.

2. Bagaimana cara mengatasi penyakit hawar daun pada cabai rawit hijau?

Untuk mengatasi penyakit hawar daun pada cabai rawit hijau, sebaiknya lakukan penyemprotan fungisida dan jangan terlalu sering menyiram tanaman.

3. Apa manfaat pupuk organik dalam budidaya cabai rawit hijau?

Pupuk organik dapat membantu memperbaiki struktur tanah dan kandungan gizi tanah yang diperlukan oleh tanaman cabai rawit hijau agar dapat tumbuh optimal.

Teknik PenanamanKeterangan
Penanaman BibitBibit langsung ditanam ke dalam pot atau bedengan
Penanaman BenihBenih dijadikan biji tanam dengan cara menyemai terlebih dahulu

Posting Komentar