Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

cara budidaya jamur tiram dari jerami

Jamur TiramSource: bing.com

Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang banyak diminati karena rasanya yang lezat dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Selain itu, budidaya jamur tiram juga bisa dilakukan dengan mudah dan murah menggunakan bahan baku jerami. Berikut adalah panduan lengkap tentang cara budidaya jamur tiram dari jerami.

1. Persiapan Bahan dan Alat

Sebelum mulai budidaya jamur tiram, pastikan Anda sudah menyiapkan semua bahan dan alat yang dibutuhkan. Beberapa bahan dan alat yang harus disiapkan antara lain:

- Bahan

  • Jerami yang sudah kering
  • Benih jamur tiram
  • Alat pengukur pH
  • Gypsum
  • Air bersih

- Alat

  • Baskom plastik
  • Ember
  • Spray gun untuk semprotan air
  • Termometer
  • Kain bersih

2. Pembuatan Substrat Jamur Tiram

Setelah semua bahan dan alat sudah disiapkan, langkah selanjutnya adalah membuat substrat jamur tiram dari jerami. Berikut adalah tahapan-tahapan pembuatan substrat jamur tiram:

- Persiapan Jerami

Pertama, rendam jerami yang sudah kering dalam air bersih selama kurang lebih 24 jam. Kemudian, tiriskan jerami dan biarkan selama satu malam agar kandungan air di dalamnya merata.

- Sterilisasi Jerami

Setelah jerami kering disiapkan, selanjutnya sterilkan jerami dengan cara direbus selama 2-3 jam. Kemudian, tiriskan jerami dan biarkan selama 7-10 hari untuk mengeringkan dan membunuh bakteri atau jamur lainnya yang mungkin ada di dalam jerami.

- Campurkan Gypsum

Setelah jerami dikeringkan, campurkan gypsum dengan perbandingan 2-5% terhadap berat jerami. Gypsum ini berfungsi untuk mengikat ammonia dan memperlambat pertumbuhan bakteri.

- Pastikan pH Substrat

Ukur pH substrat menggunakan alat pengukur pH. Pastikan pH substrat berada pada kisaran 7-8 agar jamur tiram dapat tumbuh optimal.

- Siapkan Baglog

Setelah substrat sudah siap, masukkan substrat ke dalam baglog (baskom yang diikat plastik) dan padatkan dengan tangan. Setelah itu, masukkan benih jamur tiram ke dalam substrat dengan ketebalan 1 cm. Tutupi benih dengan substrat lagi dan padatkan dengan tangan. Lakukan hingga substrat habis.

3. Pembibitan Jamur Tiram

Setelah benih jamur tiram sudah ditanam di dalam substrat, biarkan baglog pada suhu 24-28 derajat Celsius selama kurang lebih sekitar 3 minggu. Selama itu, pastikan baglog dalam keadaan lembab dengan menyemprotkan air ke dalam baglog setiap 2-3 hari sekali.

4. Pemeliharaan Jamur Tiram

Setelah baglog dibiarkan selama 3 minggu, benih jamur tiram akan mulai tumbuh dan membentuk cendawan tiram. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan jamur tiram:

- Suhu dan Kelembaban

Suhu dan kelembaban adalah faktor penting dalam pertumbuhan jamur tiram. Pastikan suhu di dalam ruangan berkisar antara 24-28 derajat Celsius dengan kelembaban udara sekitar 70-80%.

- Pencahayaan

Pencahayaan yang terlalu terang dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram. Oleh karena itu, usahakan untuk menempatkan baglog di tempat yang teduh atau yang hanya mendapatkan sinar matahari sedikit.

- Ventilasi

Jamur tiram membutuhkan udara segar dan sirkulasi udara yang baik untuk pertumbuhannya. Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jamur tiram.

5. Panen Jamur Tiram

Panen jamur tiram yang matang dilakukan pada saat cendawan sudah membentuk tudung. Pilih jamur yang masih muda dan segar dengan menariknya secara perlahan. Jangan mencabut jamur karena bisa merusak substrat.

Posting Komentar untuk "cara budidaya jamur tiram dari jerami"